Search This Blog

Sunday 28 December 2008

Operasi Dasar Basis Data

Operasi Dasar Basis Data

  • Pembuatan Basis Data (Create Database)
  • Penghapusan Basis Data (Drop Database)
  • Pembuatan File/Table baru ke suatu basis data (Create Table)
  • Penghapusan File/Table dari suatu basis data (Drop Table)
  • Penambahan data baru ke suatu file/table di sebuah basis data (insert)
  • Pengambilan data dari sebuah file/table (Retrieve/Search)
  • Pengubahan data dari sebuah file/table (Update)
  • Penghapusan data dari sebuah file/table (Delete)

Tujuan Dibangunnya Basis Data

Tujuan Dibangunnya Basis Data

  • Kecepatan dan Kemudahan (Speed)
  • Efisiensi ruang penyimpanan (Space)
  • Keakuratan (Accuracy)
  • Ketersediaan (Avaiability)
  • Kelengkapan (Completeness)
  • Keamanan (Security)
  • Kebersamaan pemakai (Shareability)

Model Data Relasional

Model relasional adalah model data yang paling banyak digunakan saat ini. Pembahasan pokok pada model ini adalah relasi, yang dimisalkan sebagai himpunan dari record. Deskripsi data dalam istilah model data disebut skema. Pada model relasional, skema untuk relasi ditentukan oleh nama, nama dari tiap field (atau atribut atau kolom), dan tipe dari tiap field.

Model Data Jaringan

Model jaringan distandarisasi pda tahun 1971 oleh Data Base Task Group (DBTG). Itulah sebabnya disebut model DBTG. Model ini juga disebut model CODASYL (Conference on Data System Languages), karena DBTG adalah bagian dari CODASYL.

Model ini menyerupai model hirarkis, dengan perbedaan suatu simpul anak bisa memilki lebih dari satu orang tua. Oleh karena sifatnya demikian, model ini bisa menyatakan hubungan 1:1 (satu arang tua punya satu anak), 1:M (satu orang tua punya banyak anak), maupun N:M (beberapa anak bisa mempunyai beberapa orangtua). Pada model jaringan, orang tua diseut pemilik dan anak disebut anggota.

Model Data Hierarkis

Model hirarkis biasa disebut model pohon, karena menyerupai pohon yang dibalik. Model ini menggunakan pola hubungan orang tua-anak. Setiap simpul (biasa dinyatakan dengan lingkaran atau kotak) menyatakan sekumpulan medan. Simpul yang terhubung ke simpul pada level di bawahnya disebut orang tua. Setiap orang tua bisa memiliki satu (hubungan 1:1) atau beberapa anak (hubungan 1:M), tetapi setiap anak hanya memiliki satu orang tua. Simpul – simpul yang dibawahi oleh simpul orang tua disebuah anak. Simpul orang tua yang tidak memiliki orang tua disebut akar. Simpul yang tidak mempunyi anak disebut daun. Adapun hubungan antara anak dan orang tua disebut cabang.

Model Data

Data yang disimpan menggambarkan beberapa aspek dari suatu organisasi. Model data, adalah himpunan deksripsi data level tinggi yang dikonstruksi untuk menyembunyikan beberapa detail dari penyimpanan level rendah. Beberapa manajemen basis data didasarkan pada model data relasional, model data hirarkis, atau model data jaringan.

Definisi Normalisasi Data

· Normalisasi adalah suatau proses memperbaiki/membangun data dengan model data relasional, dan secara umum lebih tepat dikoneksikan dengan data model logical.

· Normalisasi adalah proses pengelompokan data ke dalam bentuk tabel atau relasi atau file untuk menyatakn entitas dan hubungan mereka, sehingga terwujud satu bentuk basis data yang mudah untuk di modifikasi.

· Normalisasi adalah suatu prosses untuk mengidentifikasi “tabel” kelompok atribut yang memiliki ketergantungan sangat tinggi antara satu atribut dengan atribut lainnya.

· Normalisasi bisa dissebut juga sebagai proses pengelompokan atribut-atribut dari suatu relasi sehingga membentuk “Well Structured Relation”.

Well structured Relation adalah sebuah rek\lasi yang kerangkapan datanya sedikit (Minimum Amount of Redundancy), serta memberikan kemungkinan bagi pemaki untuk melakukan Insert, Delete, Modify terhadap baris-baris data pada relasi tersebut, yang tidak berakibat terjadinya error atau inconsistency data yang disebabkan oleh operasi-operasi yang diberikan oleh pemakai.

Normalisasi Data

Proses Normalisasi Data pertama kali diperkenalkan oleh E.F. codd pada tahun 1972. Normalisasi Data sering dilakukan sebagai uji coba pada suatu relasi secara berkelanjutan untuk menentukan apakah relasi tersebut sudah baik atau masih melanggar aturan-aturan standar yang diberlakukan pada suatu relasi yang normal (sudah dapat dilakukan proses insert, update, dan modify pada satu atau beberapa atribut tanpa mempengaruhi integrasi data dalam relasi tersebut).

Proses Normalisasi Data merupakan metode yang formal/standar dalam mengidentifikasi dasar relasi bagi primary key-nya, dependensi fungsional diantara atribut-atribut dari relasi tersebut. Normalisasi Data akan membantu perancang basis data dengan menyediakan suatu uji coba berurut yang dapat di implementaisikan pada hubungan individual, sehingga skema relasidapat di normalisasikan ke dalam bentuk yang lebih spesifik untuk menghindari terjadinya error atau inconsistency data, bila dilakukan update terhadap relasi tersebutyang biasa disebut dengan Anomaly.

Bentuk Normalisasi Data

Bentuk-bentuk Normalisasi

  • · Bentuk tidak normal (Unnormalized Form)

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu. Dapat saja tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan saat pemakai menginput.

  • · Bentuk Normal ke Satu (First Normal Form/1NF)

Suatu relasi 1NF jika dan hanya jika sifat dan setiap relasi atributnya bersifat atomic. Atom adalah zat terkecil yang masih memiliki sifat induknya, bila dipecah lagi maka ia tidak memiliki sifat induknya.

Ciri-ciri 1NF:

  1. setiap data dibentuk dalam flat file, data dibentuk per satu record nilai dan field berupa “atomic value”.
  2. tidak ada set atribut yang berulang atau bernilai ganda
  3. tiap field hanya satu pengertian
  • · Bentuk Normal ke Dua (Second Normal Form/2NF)

Bentuk normal ke dua mempunyai syarat yaitu bentuk data telah memenuhi kritetia bentuk normal ke satu. Atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsi pada primary key. Jadi, untuk membentuk normal ke dua haruslah sudah ditentukan kunci-kunci field. Kunci field haruslah unique dan dapat mewakili atribut lain yang menjadi anggotanya.

  • · Bentuk Normal ke Tiga (Third Normal Form/3NF)

Untuk menjadi 3NF, maka relasi haruslah dalam bentuk normal ke dua dan semua atribut bukan primer tidak punya hubungan yang transitif. Dengan kata lain, setiap atribut bukan kunci haruslah bergantung hanya pada primary key dan primary key secara menyeluruh.

  • · Boyce-Codd Normal Form (BCNF)

BCNF mempunyai paksaan lebih kuat dan bentuk 3NF. Untuk menjadi BCNF, relasi harus dalam bentuk 1NF dan setiap atribut bergantung fungsi pada atribut super key.

  • · Bentuk Normal ke Empat (Fourth Normal Form/4NF)

Bentuk normal ke empat jika dan hanya jika relasi tersebut juga termasuk BCNF dan semua ketergantungan multivalue adalah ketergantungan fugsional.

  • · Bentuk Normal ke Lima (Fifth Normal Form/5NF)

Disebut juga PJNF (Projection Join Normal Form) dan 4NF dilakukan dengan menghilangkan ketergantungan Join yang bukan merupakan kunci kandidat.

Komponen Basis Data

Lebih lanjut lagi, dalam sebuah sistem basis data, secara lengkap akan terdapat komponen-komponen utama sbb:

1. Perangkat Keras (Hardware)

2. Sistem Operasi (Operating System)

3. Basis Data (Database)

4. Sistem (Aplikasi/Perangkat Lunak) Pengelola Bisnis Data (DBMS)

5. Pemakai (User)

6. Aplikasi (perangkat lunak) lain (bersifat opsional)

Data Manipulatioin Language (DML)

Berguna untuk melakukan manipulasi dan pengambilan data pada suatu basis data. Manipulasi data dapat berupa penyisipan/penambahan data baru, penghapusan data dan pengubahan data.

DML merupakan bahasa yang bertujuan memudahkan pemakai untuk mengakses data sebagaimana direpresentasikan oleh model data.

Ada 2 Jenis DML, yaitu :

  1. Prosedural, yang mensyaratkan agar pemakai menentukan, data apa yang diinginkan serta bagaimana cara mendapatkannya. Contoh: dBaseIII, FoxBase
  2. Non-Prosedural, yang membuat pemakai dapat menentukan data apa yang diinginkan tanpa menyebutkan bagaimana Cara mendapatkannya. Contoh : SQL

Adalah bahasa untuk memanipulasi data yaitu :

o Pengambilan informasi yang disimpan dalam basis data (select)

o Penyisipan informasi baru ke basis data (insert)

o Penghapusan informasi dari basis data (delete)

o Modifikasi informasi yang disimpan dalam basis data (update)

Query adalah perintah yang ditulis untuk mengambil informasi. Bagian dari DML yang menangani pengambilan informasi ini disebut bahasa query.

Data Defenition Language (DDL)

Data Definition Language (DDL)

Skema basis data dispesifikasikan oleh sekumpulan definisi dengan sebuah bahasa khusus yang disebut Data Definition Language (DDL). Hasil kompilasi DDL berupa tabel-tabel yang disimpan dalam sebuah file yang disebut data dictionary (kamus data) atau data directory. Kamus data adalah sebuah file yang berisi metadata. File ini yang dikonsultasi sebelum data yang sebenarnya dibaca atau dimodifikasi oleh sistem basis data

Dengan bahasa inilah kita dapat membuat tabel baru, membuat indexs, mengubah tabel, menentukan struktur penyimpanan tabel, dll. Hasil dari kompilasi perintah DDL adalah kumpulan tabel yang disimpan dalam file khusus yang disebut Kamus Data (Data Dictionary).

Kamus Data merupakan suatu metadata (superdata) yaitu data yang mendeskripsikan data sesuangguhnya. Kamus Data ini selalu diakses dalam suatu operasi basis data sebelum file data yang sesungguhnya diakses.


Komponen Fungsional DBMS

Sebuah DBMS (Database Management System) umumnya memiliki sejumlah komponen fungsional (modul) seperti :

  1. File Manager, yang mengelola ruang dalam disk dan struktur data yang dipakai untuk merepresentasikan informasi yang tersimpan dalam disk.
  2. Database Manager, yang menyediakan interface antara data low-level yang ada di basis data dengan program aplikasi dan query yang diberikan ke sistem.
  3. Query Processor, yang menterjemahkan perintah-perintah dalam query language ke perintah low-level yang dapat dimengerti oleh database manager.
  4. DML Precompiler, yang mengkonversi perintah DML yang ditambahkan dalam sebuah program aplikasi ke pemangin prosedur normal dalam bahasa induk.
  5. DDL Compiler, yang mengkonversi perintah-perintah DDL ke dalam sekumpulan tabel yang mengandung metadata. Tabel-tabel ini kemudian disimpan dalam kamus data.

Fungsi DBMS

FUNGSI DBMS :

  1. Data Definition, DBMS harus dapat mengolah pendefinisian data
  2. Data Manipulation, DBMS harus dapat menangani permintaan dari pemakai untuk mengakses data
  3. Data Security & Integrity, DBMS harus dapat memeriksa security dan integrity data yang didefinisikan oleh DBA
  4. Data Recovery & Concurency, DBMS harus dapat menangani kegagalan–kegagalan pengaksesan database yang dapat disebabkan oleh sesalahan sistem, kerusakan disk, dsb.
  5. Data Dictionary, DBMS harus menyediakan data dictionary.
  6. Performance, DBMS harus menangani unjuk kerja dari semua fungsi seefisien mungkin.

Abstraksi Data

Abstraksi data merupakan tingkatan/level dalam bagaimana melihat data dalam sebuah system basis data.
Ada 3 level abstraksi data :

  1. Level Fisik (Physical Level) –Internal Level

Merupakan level terendah, yang menunjukkan bagaimana sesungguhnya suatu data disimpan. Pada level ini, pemakai melihat data sebagai gabungan dari struktur dan datanya sendiri.

  1. Level Logik/Konseptual (Conceptual Level)

Menggambarkan data apa yang sebenarnya disimpan dalam basis data dan hubungannya dengan data yang lain.

  1. Level Penampakan (View Level) –External Level

Merupakan level tertinggi, hanya menunjukkan sebagaian dari basis data sesuai dengan kebutuhanm user, bagi user yang menggunakan terasa sebagai satu kesatuan data yang kompak

Level Abstraksi Memiliki beberapa tinjauan (views), skema konseptual tunggal (logical) dan skema fisik, di antaranya :

  • Menggambarkan bagaimana cara user melihat data
  • Skema konseptual mendefinisikan struktur logika
  • Skema fisikal menggambarkan file dan indeks yang digunakan. Skema didefinisikan menggunakan DDL (Data Definition Language), data dimodifikasi dengan menggunakan DML (Data Management Language).

Keuntungan Penggunaan DBMS

Pengunaan DMBS untuk mengelola data mempunyai beberapa keuntungan,
yaitu :

  • Kebebasan data dan akses yang efisien
  • Mereduksi waktu pengembangan aplikasi
  • Integritas dan keamanan data
  • Administrasi keseragaman data
  • Akses bersamaan dan perbaikan dari terjadinya crashes (tabrakan dari proses serentak).

Komponen Utama DBMS

Komponen utama DBMS dapat dibagi menjadi 4 macam :

  1. Perangkat Keras (Hardware)
  2. Perangkat Lunak (Software)
  3. Data
  4. Pengguna (User)

Sejarah DBMS

Generasi pertama DBMS didesain oleh Charles Bachman di perusahaan General Electric pada awal tahun 1960, disebut sebagai Penyimpanan Data Terintegrasi (Integrated Data Store). Dibentuk dasar untuk model data jaringan yang kemudian distandardisasi oleh Conference on Data System Languages (CODASYL). Bachman kemudian menerima ACM Turing Award (Penghargaan semacam Nobel pada ilmu komputer) di tahun 1973. Dan pada akhir 1960, IBM mengembangkan sistem manajemen informasi (Information Management System) DBMS. IMS dibentuk dari representasi data pada kerangka kerja yang disebut dengan model data hirarki.

Dalam waktu yang sama, dikembangkan sistem SABRE sebagai hasil kerjasama antara IBM dengan perusahaan penerbangan Amerika. Sistem ini memungkinkan user untuk mengakses data yang sama pada jaringan komputer. Kemudian pada tahun 1970, Edgar Codd, di Laboratorium Penelitian di San Jose, mengusulkan model data relasional. Di tahun 1980, model relasional menjadi paradigma DBMS yang paling dominan. Bahasa query SQL dikembangkan untuk basis data relasional sebagai bagian dari proyek Sistem R dari IBM. SQL distandardisasi di akhir tahun 1980, dan SQL-92 diadopsi oleh American National Standards Institute (ANSI) dan International Standards Organization (ISO).

Program yang digunakan untuk eksekusi bersamaan dalam basis data disebut transaksi. Usermenulis programnya, dan bertanggung jawab untuk menjalankan program tersebut secara bersamaan terhadap DBMS. Pada tahun 1999, James Gray memenangkan Turing Award untuk kontribusinya pada manajemen transaksi dalam DBMS.

Pada akhir tahun 1980 dan permulaan 1990, banyak bidang system basis data yang dikembangkan. Penelitian pada bidang basis data meliputi bahasa query yang powerful, model data yang lengkap, dan penekanan pada dukungan analisis data yang kompleks dari semua bagian organisasi. Beberapa vendor memperluas sistemnya dengan kemampuan penyimpanan tipe data baru semisal image dan text, dan kemampuan query yang kompleks.

Sistem khusus/spesial dikembangkan oleh banyak vendor untuk membuat data warehouse, mengkonsolidasi data dari beberapa basis data. Fenomena yang paling menarik adalah adanya enterprise resource planning (ERP) dan management resource planning (MRP), yang menambahkan substansial layer dari fitur berorientasi pada aplikasi. Paket yang termasuk didalamnya meliputi Baan, Oracle, PeopleSoft, SAP, dan Siebel.

Paket-paket ini mengidentifikasi himpunan tugas secara umum (misal manajemen inventori, perencanaan sumber daya manusia, analisis finansial) dan menyediakan aplikasi layer secara umum untuk menangani keperluan tersebut. Data disimpan dalam DBMS relasional, dan aplikasi layer dapat disesuaikan untuk perusahaan yang berbeda. Lebih jauh lagi, DBMS memasuki dunia internet. Pada saat generasi pertama dari Web site menyimpan datanya secara eksklusif dalam file system operasi, maka saat ini DBMS dapat digunakan untuk menyimpan data yang dapat diakses melalui Web browser. Query dapat digenerate melalui form Web, dan format jawabannya menggunakan markup language semisal HTML untuk mempermudah tampilan pada browser.

Semua vendor basis data menambahkan fitur ini untuk DMS mereka. Manajemen basis data mempertimbangkan pentingnya suatu data bersifat on-line, dan dapat diakses melalui jaringan komputer. Saat sekarang bidang seperti ini diwujudkan dalam basis data
multimedia, video interaktif, perpustakaan digital,proyek ilmuwan seperti proyek
pemetaan, proyek sistem observasi bumi milik NASA, dll.

Pengertian DBMS

DBMS (Database Management System)

Menurut Date, Sistem Basis Data adalah system terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara informasidan membuat informasi tersebut tersedia saat dibutuhkan.

Manajemen Sistem Basis Data (Database Management System DBMS) adalah perangkat lunak yang didesain untuk membantu dalam hal pemeliharaan dan utilitas kumpulan data dalam jumlah besar. DBMS dapat menjadi alternative penggunaan secara khusus untuk aplikasi, semisal penyimpanan data dalam field dan menulis kode aplikasi yang spesifik untuk pengaturannya.

Konsep Dasar Basis Data

Konsep dasar dari basis data adalah kumpulan dari catatan-catatan, atau potongan dari pengetahuan. Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya: penjelasan ini disebut skema. Skema menggambarkan obyek yang diwakili suatu basis data, dan hubungan di antara obyek tersebut. Ada banyak cara untuk mengorganisasi skema, atau memodelkan struktur basis data: ini dikenal sebagai model basis data atau model data. Model yang umum digunakan sekarang adalah model relasional, yang menurut istilah layman mewakili semua informasi dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan dimana setiap tabel terdiri dari baris dan kolom (definisi yang sebenarnya menggunakan terminologi matematika). Dalam model ini, hubungan antar tabel diwakili denga menggunakan nilai yang sama antar tabel. Model yang lain seperti model hierarkis dan model jaringan menggunakan cara yang lebih eksplisit untuk mewakili hubungan antar tabel

Sunday 21 December 2008

Definisi Basis Data

Definisi Basis Data
• Himpunan Kelompok Data (Arsip) yang saling berhubungan dan diorganisasikan sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.
• Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (Redundensi) yang tidak perlu.
• Kumpulan File/Table/Arsip yang saling berhubungan yang disimpan daam media penyimpan Elektronik


Friday 19 December 2008

Pengertian Basis Data

Basis data (bahasa Inggris: database), atau sering pula dieja basisdata, adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query) basis data disebut sistem manajemen basis data (database management system, DBMS). Sistem basis data dipelajari dalam ilmu informasi.

Istilah "basis data" berawal dari ilmu komputer. Meskipun kemudian artinya semakin luas, memasukkan hal-hal di luar bidang elektronika, artikel ini mengenai basis data komputer. Catatan yang mirip dengan basis data sebenarnya sudah ada sebelum revolusi industri yaitu dalam bentuk buku besar, kwitansi dan kumpulan data yang berhubungan dengan bisnis.